Kamis, 07 Juli 2011

RAHASIA ORANG SUKSES


THOMAS ALPA EDISON
Bola lampu pijar yang sampai sekarang mampu menyinari dunia itu adalah hasil jerih payah dari Edison yang pernah dikeluarkan dari sekolah karena bodoh.

Edison hanya mengecap bangku sekolah selama 3 bulan.
Ibunya dengan sabar membimbingnya hingga ia tahu membaca dan menulis.
Ibunya bekas guru SD dan sangat menyayanginya.

"Jangan putus asa, nak. Banyak makhluk Tuhan yang dianggap remeh. Namun kelak dikemudian hari karyanya mampu menggemparkan dunia..."
Kata-kata ibunya sangat membakar semangatnya. Kemudian ia mulai rajin membaca. Ia membaca buku-buku yang bertalian dengan pengetahuan yang dianggap berguna baginya.

Edison sangat tertarik dengan karya PARKER, yang bertalian dengan filsafat alam, ilmu semacam IPA.
Hasrat ingin membuktikan ilmu-ilmu itu sangat berkobar dihatinya.
Diam-diam ia membuat laboratorium sendiri dengan botol-botol berisi bahan-bahan kimia.

Karena ibunya sangat mengerti hasrat anaknya, ia diberi tempat spesial dibawah tanah.
Kini uang jajannya digunakan untuk membeli bahan-bahan kimia ditoko. Karena uang jajannya tidak mencukupi untuk membeli bahan, ia pun menjual koran atas ijin ibunya.

Ia menjualnya distasiun kereta api, dan ternyata dagangannya laris. Ia pun kini punya dua toko. Yg satu dijaganya sendiri, yang satu dijaga temannya, dengan hasil
laba dibagi dua. Sekali-sekali ia tidak melupakan laboratoriumnya.
Ia tidak ingin puas hanya dengan sukses yang kecil. Ia selalu ingin menjadi orang yang bisa menyinari dunia.

Akhirnya Edison bisa memikat orang-orang penting untuk mau membiayai berbagai penelitian dan eksperimennya, hingga akhirnya ia bisa menciptakan sebuah bola lampu pijar yang hingga kini dinikmati seluruh orang didunia.
Orang yang tadinya diremehkan karena saking bodohnya, ternyata adalah calon manusia besar yang mampu menyinari dunia.


MOZART
Mozart yang dikenal dunia sebagai ahli musik itu, dulunya adalah seorang anak yang sangat miskin. Ia terpaksa ngamen sejak kecil. Berpuluh-puluh kilometer ia jalan kaki untuk mencari nafkah di Eropa.

Didalam kesedihannya ia menciptakan lagu yang sangat menyentuh perasaan bagi yang mendengarnya. Tanpa disangka ada seorang pimpinan perusahaan rekaman yang secara tak sengaja mendengarkan alunan lagu yang sedang dinyanyikannya.

Akhirnya Mozart mendapatkan kontrak rekaman. Sekarang namanya telah tertulis pada ribuan album musik diseluruh dunia.


GILETTE
Anda tahu silet?
Gilette adalah orang yang menemukan pisau cukur (silet yang diambil dari namanya).
Kelihatannya sangat sederhana, hanya sebuah silet. Namun ia telah menguasai dunia dengan alat temuannya itu. Dulu, untuk mencukur kumis dan jenggot diperlukan biaya yang sangat mahal.

Tentu semua orang menginginkan biaya yang murah dan praktis. Gilette telah berhasil menemukan logam tipis yang sangat tajam, dengan sekali pakai harus dibuang dan diganti yang baru.
Dengan begitu pisau cukur yang diciptakannya itu akan dianggap efisien dan murah.

Lalu dibangunlah sebuah pabrik pisau cukur gilette yang mampu menghasilkan penjualan luar biasa. Jadilah ia orang yang kaya raya.


LEWIS WATERMAN
Pada suatu hari ia tergesa-gesa menulis dan ingin tulisannya itu cepat selesai. Tapi pada saat itu belum ada balpoin seperti sekarang ini. Dulu orang menulis masih menggunakan bulu angsa yang sebentar-sebentar harus ditutulkan pada tinta. Hasil tulisannya pun kurang bagus dan memakan waktu yang cukup lama.

Pikirnya, andai tinta bisa mengalir sendiri, tentu bisa menulis dengan cepat.
Maka ia membuat alat tulis yang lebih praktis yang kemudian disebut Balpoin/Pulpen.
Tapi karena ia tidak mempunyai modal untuk membuat pabrik pulpen, maka ia pun mengajak join dengan jutawan yang banyak uangnya untuk membiayai.

Pada saat akan menandatangani perjanjian, tiba-tiba tintanya menetes dan mengotori kertas, sehingga gagallah perjanjian kerjasama itu.
Namun ia tidak putus asa, di sempurnakannya kembali ciptaannya itu. Dan dengan usahanya sendiri ia mendirikan pabrik pulpen.

Sungguh luar biasa, larisnya melebihi kacang goreng, sebab setiap orang butuh pulpen itu. Dalam waktu singkat, ia telah menjadi orang yang kaya raya.


(info dahsyat)

Selasa, 28 Juni 2011

Lomba Memenangkan Waktu



Alkisah di Negeri Tiongkok hidup seorang guru kungfu yang sudah sangat tua.
Ia memiliki dua orang murid yang memiliki tingkat keseriusan, semangat dan keuletan belajar kungfu yang sama. Untuk mewariskan perguruannya, ia harus memilih yang terbaik dari keduanya. Pertandingan antar mereka pun dilakukan. Namun berapa kali adu kekuatan selalu berakhir seimbang. Mereka ternyata mampu menyerap ilmu yang sama dari si guru.

Untuk mengetahui mana yang terbaik diantara keduanya, guru tersebut menggunakan cara lain. Katanya, " Besok kalian berdua pergilah kehutan mencari ranting pohon. Siapa yang pulang dengan hasil yang terbanyak dialah yang keluar sebgai pemenang. Waktu yang tersedia untuk kalian adalah jam 5 pagi sampai jam 5 sore."
Kemudian siguru mengambil sesuatu dibawah meja dan berkata,"Ini ada dua bilah parang yang dapat kalian pergunakan, ada pertanyaan?" Jawab keduanya,"Tidak."

Mendapat tugas yang baru dibenak murid pertama langsung terbayang bahwa keesokan harinya ia harus bekerja lebih keras dan lebih serius karena waktunya terbatas. Ia terlalu terlalu terfokus pada waktu, ia harus berangkat jam 5 pagi tepat tidak boleh kurang satu detikpun, dan pulang jam 5 sore tepat tidak boleh kurang satu detikpun.
Ia pun pergi tidur.

Dengan tugas yang sama murid kedua lebih terfokus dengan pekerjaan yang harus ia lakukan. Ia langsung memeriksa parang yang diberikan gurunya. Dan ternyata parang tersebut sudah tua dan tumpul. Maka ia pun memutuskan, esok sebelum berangkat ia harus mengasah parangnya. Pikirnya, dengan parang yg lebih tajam hasil yang sama akan diperoleh dengan upaya yang lebih sedikit.

Sementara temannya sudah tertidur lelap, ia masih mondar mandir didepan pintu kamarnya. Memikirkan cara terbaik untuk membawa ranting dengan jumlah yang lebih banyak.Ia pun memutuskan untuk menyiapkan tali pengikat dan tongkat pikulan sebelum berangkat keesokan paginya.

Keesokan paginya, murid pertama yang bangun tepat waktu dan langsung berangat ke hutan. Tepat jam 6 pagi murid kedua bangun. Sesuai rencana ia langsung mencari batu asah dan mengasah parangnya hingga tajam. Kemudian ia mencari tali dan tongkat pikulan. Setelah itu ia brangkat kehutan. Jam menunjukkan pukul 7 lebih.

Tepat pukul 1 siang murid kedua sudah mengumpulkan ranting cukup banyak. Ia segera mengikatnya menjadi dua dan memikulnya pulang. Ia berhasil membawa banyak ranting dan pulang lebih cepat.

Sementara murid pertama, karna tidak mengasah pedangnya harus menggunakan waktu dan energi yang lebih besar untuk memotong ranting pohon. Dengan begitu ia juga memerlukan waktu yang lebih banyak untuk beristirahat karena kelelahan. Belum lagi waktu yang harus ia pergunakan untuk mengikat tali. Dengan caranya membawa ranting dipanggul dipundaknya, jumlah yang dibawanya juga terbatas.

Jadi kesimpulan apa yang bisa kita petik dari kisah diatas?
Tuhan memang Maha Adil. Setiap orang diberikan waktu 24 jam sehari. Siapa yang bisa mempergunakan modal itu lebih pandai dari orang lain, tentu merekalah yang akan mendapatkan untung yang lebih besar.

(Info Dahsyat)